Antisipasi BBM Arus Balik tidak Boleh Seperti Arus Mudik

Antisipasi BBM Arus Balik tidak Boleh Seperti Arus Mudik

68
0
SHARE
Facebook
Twitter
ILUSTRASI (Foto: Geo Energi)

www.Geoenergi.co.id – Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) meminta antisipasi pemerintah dalam arus balik lebaran harus lebih baik dibandingkan arus mudik kemarin. Terbukti dalam titik puncak mudik pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak dapat memenuhi permintaan masyarakat yang luar biasa.

Tercatat oleh Traffic Management Centre (TMC) Polda Metro Jaya pada puncak arus mudik (4/7/2016) terjadi kekosongan stok di empat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sepanjang jalur Brebes. Padahal sudah jauh-jauh hari PT.Pertamina sangat yakin bahwa stok BBM mencukupi dan mudah didapatkan.

“Distribusi dan manajamen stok BBM harus dipikirkan ulang dengan seksama, jangan seperti persiapan mudik yang terbukti kurang baik. Ada baiknya dipikirkan terobosan baru yang lebih kreatif dan adaptif agar redistribusi BBM berbasis evaluasi pelaksanaan mudik,” disampaikan oleh Anggota DPR RI Komisi VII dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) Rofi Munawar kepada media pada hari Sabtu, (9/7/2016).

Rofi melihat rasa percaya diri pemerintah dan PT. Pertamina dalam mengantisipasi arus mudik lebaran dari dari daerah Jakarta dan Jawa Barat menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun Alih-alih tersedia stok yang terjangkau, yang ada justru kerepotan dalam melakukan pelayanan terhadap permintaan masyarakat yang melonjak tajam di semua jenis BBM.

“Anggapan bahwa mudik peristiwa ritual tahunan biasa, terbukti meleset.

Karena persiapan yang hampir tidak banyak perubahan dari tahun sebelumnya. Tentu saja, hal ini menunjukan kebijakan pemerintah kurang tepat dalam memperhitungkan beragam faktor yang sudah banyak berubah di tahun ini,” tegas Legislator asal Jawa Timur ini.

Rofi menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan stok BBM tidak tersedia dengan baik selama arus mudik, seperti titik distribusi BBM yang terbatas hanya di SPBU, perubahan harga BBM, macet yang berkepanjangan menyebabkan konsumsi melonjak tajam dan adanya antrian yang mengular.

“Jangan sampai antisipasi arus balik sama dengan arus mudik kemarin, walau diprediksi kendaraan akan terpisah secara waktu maupun rute”  ulasnya.

Sebagai informasi, Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto memprediksi akhir pekan (sabtu dan minggu) menjadi puncak arus balik Hari Raya Idul Fitri bagi para pemudik untuk kembali ke kota asal. (Pam)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY