Pembangunan Infrastruktur Migas di Kalimantan Terus Digencarkan

Pembangunan Infrastruktur Migas di Kalimantan Terus Digencarkan

71
0
SHARE
Facebook
Twitter
foto: Puskom ESDM

Geoenergi – Usai kunjungi PLTA Kayan di Kabupaten Bulungan, Kota Tarakan (Kaltara), Kamis (15/6), Menteri ESDM Sudirman Said menjelaskan pengembangan infrastruktur migas, khususnya Jargaskot dan pasokan bahan bakar minyak (BBM) ke daerah perbatasan.

Pembangunan Jargaskot Tarakan menarget 21.000 SR di 7 kelurahan: Kampung Satu Skip, Karang Anyar, Pamusian, Gunung Lingkas, Lingkas Ujung, Selumit, dan Selumit Pantai. Saat ini, penugasan APBN TA 2016 yang dipercayakan ke PT Pertamina (Persero) dan PT PGN (Persero) Tbk. Ini adalah Jargaskot tambahan dari Jargaskot existing untuk 3.366 SR hasil Penugasan APBN TA 2010 kepada PGN (dengan alokasi gas 0,2 MMSCFD dari PT Medco EP Indonesia) di Kelurahan Sebengkok dan Karangbalik.

Pasokan BBM ke daerah perbatasan dengan pesawat terbang.  Pengiriman BBM dilaksanakan dari Bandara Juwata, Tarakan ke Krayan, Kalimatan Utara – daerah perbatasan dengan Malaysia. BBM tersebut diangkut dengan menggunakan Pesawat Air Tractor (AT802) menuju Bandara Yuvei Semaring, Long Bawan, Krayan. Pengiriman dilakukan dengan menggunakan Intermediate Bulk Containers, BBM selanjutnya didistribusikan ke APMS (Agen Premium dan Minyak Solar) di Kecamatan Krayan yang berjarak tempuh sekitar 3 km dari Bandara.

Pengiriman BBM melalui udara ini merupakan upaya yang luar biasa dan saat ini penyaluran BBM telah dilakukan sebanyak 200 KL per bulan yang terdiri atas 150 KL Premium dan 50 KL Solar.

“Hadirnya APMS di Krayan memberi makna penting setelah 70 tahun Indonesia merdeka, akhirnya penduduk Krayan dapat menikmati “BBM merah putih” karena sebelumnya memperoleh BBM produk Malaysia yang harganya sangat tinggi. Hal serupa juga akan dilaksanakan di Papua,” tegas Sudirman.

Menteri Sudirman lalu bertolak ke Balikpapan (Kaltim), hari itu juga, meninjau sejumlah infrastruktur migas, yakni Peluncuran BBM jenis DEXlite di SPBU Pertamina COCO nomor 61.761.02, Sepinggan. Menyaksikan dan menyambungkan Pipa Jargaskot. Jargaskot Balikpapan merupakan penugasan APBN TA 2016 yang dibangun di tiga kelurahan di Kecamatan Balikpapan Tengah, yakni Kelurahan Karang Jati, Sumber Rejo, dan Karang Rejo. Mengalirkan gas ke 3.849 SR, Jargaskot ini ditargetkan rampung dan dapat beroperasi mulai 2017.

SPBG Mother-Daughter System, berkapasitas total 2 MMSCFD, dibangun PT Pertamina (Persero) di tiga lokasi. Ketiganya adalah: 1 SPBG Mother System di Rapak Kota Balikpapan (berkapasitas 1 MMSCFD) serta 2 SPBG Daughter System di Jl Pattimura dan Jl Iswahyudi (@0,5 MMSCFD, gasnya dari SPBG Rapak). Dengan SPBG, biaya bahan bakar menjadi turun karena harga CNG lebih murah 20-60% daripada harga BBM. Biaya perawatan pun lebih rendah karena pembakarannya bersih. Dari sisi lingkungan, kata Menteri Sudirman, SPBG menghasilkan emisi gas buang yang lebih bersih.

Pembangunan infrastruktur gas bumi adalah salah satu upaya Pemerintah untuk meningkatkan pelayanan umum terkait penyediaan energi yang murah, bersih, aman, dan mudah. Jargaskot, misalnya, amat menguntungkan masyarakat. Ia lebih menghemat biaya pengeluaran rumah tangga (harganya lebih murah ketimbang menggunakan LPG), berjangka panjang, serta mudah diperoleh setiap saat. Pembangunan SPBG dan Jargaskot, jelas Menteri Sudirman, merupakan bagian dari program diversifikasi energi pemerintah, yaitu konversi BBM ke BBG melalui pembangunan infrastruktur dengan anggaran APBN serta penugasan kepada BUMN, dalam hal ini Pertamina dan PGN. Pemerintah menargetkan menambah jargaskot 1,3 juta SR mulai 2015-2019, dengan anggaran Rp 18,2 triliun. Jargaskot di Tarakan dan Balikpapan adalah 1,9% dari total SR yang ditargetkan oleh Pemerintah. (Pam)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY