Jokowi Resmikan PLTG Pertama dan Tercepat di Program 35.000 MW

Jokowi Resmikan PLTG Pertama dan Tercepat di Program 35.000 MW

44
0
SHARE
Facebook
Twitter
foto: Humas PLN

Gorontalo, Geoenergi – Masih dalam rangkaian peninjauan progress program 35.000 MW, Presiden RI Joko Widodo, Jumat (3/6), meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas PLTG Dual Fuel Gorontalo kapasitas 100 MW. PLTG yang berlokasi di desa Maleo, kecamatan Paguat, kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo ini adalah proyek pembangkit listrik pertama yang telah beroperasi dari program pembangunan pembangkit listrik 35 ribu MW.PLTG GorontaloPembangunan proyek PLTG Gorontalo 100 MW relatif cepat, sejak dilakukan Groundbreaking pada 10 september 2015 lalu, kurang dari 6 bulan, PLN berhasil merampungkan seluruh proses pengerjaannya.

Dalam sambutannya Presiden Joko Widodo mengapresiasi cepatnya pembangunan PLTG Gorontalo. Selain itu Presiden menekankan pentingnya listrik untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Karena tanpa listrik investor tidak akan masuk, tanpa listrik industri tidak akan berkembang.

Jokowi menambahkan mengingat pentingnya listrik bagi kehidupan masyarakat, maka Presiden mengeluarkan perpres 4 tahun 2016, untuk mempercepat infrastruktur kelistrikan, ini perlu dukungan semua pihak dan harus dioptimalkan.

Cepatnya pengerjaan proyek PLTG Gorontalo ini sebagai wujud nyata keseriusan PLN untuk mengejar target pembangunan tenaga listrik 35.000 MW yang menjadi program prioritas pemerintahan Presiden Joko Widodo -Jusuf Kalla dalam bidang infrastruktur kelistrikan.

“PLTG Gorontalo telah melayani kebutuhan listrik masyarakat secara penuh sejak 11 April 2016, bahkan pada bulan Januari lalu PLTG Gorontalo sudah bertahap masuk sistem. Dengan masuknya PLTG Gorontalo ini, akan menjadi jawaban kebutuhan listrik di wilayah Sulutgo dan mampu meningkatkan rasio elektrikfikasi di Gorontalo hingga 84,4 persen. Selain itu PLN berharap penambahan daya pasok listrik bisa menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Gorontalo,” ujar Sofyan Basyir.

Sofyan menambahkan masuknya PLTG Gorontalo kedalam sistem kelistrikan mampu menutup kekurangan listrik yang pernah terjadi , sehingga saat ini tidak ada defisit listrik di Gorontalo.

Beban puncak listrik pada sub sistem kelistrikan Gorontalo adalah 85 MW dengan jumlah pelanggan hingga akhir Mei 2016 mencapai 235 ribu pelanggan. Dengan Beroperasinya PLTG Gorontalo akan sangat membantu dalam memenuhi permintaan pelanggan baru hingga 35 ribu pelanggan di seluruh propinsi Gorontalo.

Selain itu PLTG Gorontalo juga berperan untuk memenuhi kebutuhan listrik di propinsi Sulawesi Utara malalui sistem interkoneksi kelistrikan Sulawesi Utara – Gorontalo 150kV.

Kehadiran PLTG Gorontalo juga merupakan bukti nyata dari sinergi BUMN yang terjalin dengan baik antara PT PLN (Persero) dengan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk sebagai Kontraktor EPC. Menggunakan mesin pabrikan asal Amerika.

Total keseluruhan daya mampu sistem Sulutgo saat ini sebesar 414 MW dengan beban puncak mencapai 330 MW, ini artinya ada cadangan listrik sebesar 84 MW. (Pam)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY