SHARE
Facebook
Twitter
ILUSTRASI (foto: istimewa)

Pontianak, Geoenergi – Groundbreaking empat pembangkit Mobile Power Plant (MPP) berkapasitas total 100 Mega Watt (MW) di Desa Jungkat, Kabupaten Mempawah, Pontianak telah dilakukan oleh PT PLN (Persero) dalam memenuhi  program kelistrikan 35.000 MW.

Pembangkit listrik ini menggunakan tenaga gas berbahan bakar Liquefied Natural Gas (LNG) yang bersifat ramah lingkungan serta lebih efisien penggunaannya. Nantinya akan memperkuat sistem kelistrikan khatulistiwa dan menambah daya mampu pasokan menjadi 425 MW, sementara beban puncak hingga akhir Desember 2016 diperkirakan sebesar 325 MW sehingga akan terdapat cadangan daya sebesar 100 MW atau sekitar 30%.

MPP Kalbar memiliki nilai kontrak USD 75.360.614,18, terdiri dari empat unit dengan kapasitas masing-masing unit sebesar 25 MW, ditargetkan dapat memasok listrik yang akan terhubung ke sistem khatulistiwa melalui Gardu Induk Parit Baru pada bulan September 2016.

Pada tahun ini MPP Kalbar harus dapat selesai sehingga ketika pembangkit dapat diselesaikan dengan cepat, kebutuhan listrik dapat segera terpenuhi”, kata Jokowi.

Proyek ini menghadapi kesulitan pembebasan lahan yang kerap terjadi. Karena itu masyarakat dapat bekerja sama secara penuh sehingga faktor yang selalu menjadi hambatan pembangunan infrastruktur kelistrikan ini dapat teratasi.

Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, ”Nantinya MPP ini akan menambah kemampuan daya listrik sebesar 100 MW, ini setara dengan sepertiga kebutuhan beban puncak sistem khatulistiwa saat ini sekitar 300 MW”.

Sofyan juga menegaskan dengan bertambahnya kapasitas suplai pada sistem Khatulistiwa akan mendorong tumbuhnya ekonomi yang positif pada sektor industri, bisnis dan rumah tangga khususnya di wilayah Pontianak, Mempawah, Singkawang, Sambas dan Bengkayang.

Di sela-sela groundbreaking MPP Kalbar 100 MW, dilakukan juga peresmian pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Ketapang di Sukabangun berkapasitas total 20 MW. Unit pertama berkapasitas 10 MW telah berhasil masuk ke sistem jaringan 20 kilo Volt (kV) Ketapang pada bulan Maret 2016.

Sementara unit kedua direncanakan akan masuk ke sistem pada akhir bulan Juni ini. Sehingga sistem Ketapang akan mendapat tambahan pasokan daya sebesar 20 MW. Secara komersil unit 1 dan 2 PLTU Ketapang ini dijadwalkan siap beroperasi pada bulan Agustus 2016.

Sofyan Basir menambahkan bahwa dengan bertambahnya daya mampu pembangkit yang dimiliki PLN Area Ketapang diharapkan dapat membuat kondisi kelistrikan di Tanah Kayong ini semakin membaik dan memberikan dampak ekonomi secara positif bagi masyarakat di Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara.

Untuk memperlancar penyelesaian proyek, diperlukan dukungan dan kerjasama dari masyarakat dan pemerintah setempat, diharapkan keseluruhan program dapat berjalan dengan lancar demi pembangunan Indonesia. (Pam)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY