SHARE
Facebook
Twitter

Jakarta, Geoenergi – Pada diskusi pleno III bertajuk “Gas Governance in Supporting the Acceleration of Indonesia Economic Development” di The 40th IPA Convention and Exhibition yang berlangsung di Jakarta Convention Center, 26 Mei 2016., Managing Director ENI Indonesia, Luca De Caro, meminta pemerintah menjamin kepastian iklim berusaha di Indonesia. Tanpa adanya perbaikan ini, program pemerintah seperti proyek 35 GW tidak akan berjalan dengan baik.

“Dalam beberapa tahun terakhir kegiatan eksplorasi migas di Indonesia tidak berjalan optimal. Kondisi ini terjadi karena harga minyak dan gas sedang turun, tidak ada kepastian bagi operator untuk melanjutkan proyek, serta  kurangnya perhatian pemerintah terhadap jalannya industri ini,” katanya.

Dia mencontohkan, beberapa proyek utama yang seharusnya menjadi andalan seperti Tangguh Train 3 dan Masela telah tertunda hingga beberapa tahun. “Inilah yang membuat minat tender tahun lalu kurang,” kata De Caro.

Sedangankan menurut Chairman PT Medco Energi Tbk Muhammad Lutfi, investasi yang dibutuhkan untuk membangun jaringan distribusi dan infrastruktur gas mencapai US$ 42 miliar. Dengan dana sebesar itu, tidak ada perusahaan Indonesia yang sanggup untuk membiayai proyek tersebut. “Proyek itu akan menarik jika memiliki Investment Rate of Return (IRR) sebesar 20 persen. Kalau bisa sebesar itu, pasti akan banyak yang berinvestasi,” katanya. (Pam)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY