SHARE
Facebook
Twitter
foto: istimewa

Jakarta, Geoenergi – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru-baru ini mendapatkan Anugerah Pangripta Nusantara 2016 dan Millennium Development Goals (MDGs) 2016 dari Kementrian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Penghargaan ini merupakan yang pertama kalinya diterima oleh Jakarta, Ibukota Indonesia ini mendapatkan penghargaan dari empat kategori yakni Provinsi dengan Perencanaan Terbaik, Provinsi dengan Perencanaan Inovatif, Provinsi dengan Progresif Perencanaan dan juga  Millennium Development Goals (MDGs).

Menurut Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, kriteria penilaian penghargaan ini dilihat dari beberapa aspek salah satunya adalah seberapa lama masyarakat mendapatkan pendidikan, kesehatan dan air yang bersih. Ia juga mengatakan keberhasilan yang didapatkan ini juga salah satu penambah motivasi untuk menciptakan konsep Smart Jakarta.

Smart Jakarta adalah sebuah aplikasi yang dikembangkan oleh pemerintah Jakarta untuk memberikan informasi publik tentang kota. Aplikasi ini menggunakan teknologi ICT (Information and Communication Technology)  untuk mengelola sumber daya kota secara efektif dan efisien. Misinya adalah untuk menciptakan kota yang lebih makmur dan berjalan dengan baik.

Inisiatif ini akan menciptakan pemerintahan yang cerdas; dengan pemberdayaan dan partisipasi sebagai pilar, masyarakat yang pintar; di mana investasi dalam modal sosial akan diupayakan dan ekonomi pintar; dengan penekanan pada menciptakan peluang bisnis.

Sementara, menurut Mart Polman, Managing Director Lamudi Indonesia, selain dikenal sebagai provinsi dengan perencanaan terbaik, Jakarta ternyata menjadi kota yang memiliki potensi bisnis properti yang sangat menggiurkan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya pencari properti yang mengincar Jakarta.

“Satu dari lima pencari properti via online membidik properti di Jakarta,” ujar Mart.

Salah satu kawasan yang paling eksklusif di Jakarta adalah Menteng dimana di sana banyak berdiri kedutaan negara dan tempat tinggal duta besar. Banyak rumah di sana merupakan peninggalan kolonial Belanda dan banyak bangunan bersejarah sehingga memerlukan izin khusus untuk membangun. Untuk itu sangat beralasan jika tidak banyak peluang muncul di daerah tersebut jika dibandingkan dengan kawasan segitiga emas Jakarta yang mencakup koridor Sudirman, Kuningan, dan Thamrin.

Kawasan yang juga disebut sebagai The Golden Triangle ini merupakan jantung dari Jakarta. Karena di sana banyak berdiri apartemen yang berdekatan dengan area perkantoran. Di sana banyak berdiri apartemen jenis servis dan non servis, yang sangat ideal untuk eksekutif muda. (Dod)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY