SHARE
Facebook
Twitter

Jakarta, www.geoenergi.co.id – Program pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan 35.000 Mega Watt (MW) memerlukan dukungan sumber daya manusia yaitu tenaga kerja terampil yang dihasilkan melalui sistem pendidikan dan pelatihan yang handal. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai lembaga pendidikan formal yang membekali lulusannya dengan keterampilan sesuai kebutuhan industri menjadi jawaban atas kebutuhan tersebut.

Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen Dikdasmen Kemendikbud) sepakat untuk bekerja sama memenuhi kebutuhan tenaga kerja melalui Peningkatan Kompetensi Bidang Ketenagalistrikan pada Peserta Didik Sekolah Menengah Kejuruan. Penandatanganan kesepakatan bersama dilaksanakan di kantor Ditjen Ketenagalistrikan, Jakarta, Jumat (30/9).

Untuk melaksanakan kesepakatan tersebut, maka Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM dan Direktur Pembinaan SMK Ditjen Dikdasmen Kemendikbud mengimplementasikan kerja sama yang bertujuan untuk melaksanakan pengembangan kompetensi peserta didik SMK sebagai calon tenaga kerja bidang ketenagalistrikan, menyempurnakan kurikulum dan proses pembelajaran bermutu di SMK, serta melaksanakan program dan kegiatan praktik kerja lapangan dan sertifikasi bagi pendidik dan peserta didik SMK.

Lingkup kerja sama antara Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM dengan Ditjen Dikdasmen Kemendikbud diantaranya pengembangan kelembagaan; pengembangan kurikulum; dukungan proses pembelajaran yang bermutu, antara lain: guru tamu di SMK, penyempurnaan materi pembelajaran, penilaian, praktik kerja lapangan bagi guru dan peserta didik di industri; pengembangan kompetensi peserta didik; pengembangan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan; fasilitasi sarana dan prasarana pendidikan; fasilitasi uji kompetensi dan sertifikasi; penyediaan pangkalan data lulusan SMK bidang ketenagalistrikan; pemetaan kebutuhan tenaga kerja bidang ketenagalistrikan; pencitraan pendidikan dalam bidang ketenagalistrikan; monitoring, evaluasi, dan umpan balik penyempurnaan program.

Dalam upaya menyelaraskan antara kebutuhan tenaga kerja terampil yang mendukung Program Penyediaan Listrik 35.000 MW dengan pasokan tenaga kerja terampil lulusan SMK maka akan dikembangkan sekurang-kurangnya 50 SMK yang memiliki program keahlian ketenagalistrikan sebagai center of excellent ketenagalistrikan. Pengembangan tersebut akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dari pemerintahan maupun pihak swasta. Pemilihan lokasi SMK akan disesuaikan dengan peta kebutuhan tenaga kerja yang disediakan oleh Kementerian ESDM.

Program Kerja sama Peningkatan Kompetensi Bidang Ketenagalistrikan pada peserta didik SMK ini merupakan salah satu upaya sinergi antar kementerian guna mendukung program pemerintah yang sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.

Dengan adanya kerja sama ini diharapkan dapat membawa manfaat bagi kedua belah pihak dalam peningkatan kompetensi peserta didik SMK bidang ketenagalistrikan, sehingga terwujud lulusan SMK yang kompeten, memiliki daya saing, berkualitas, dan profesional, serta mampu mendukung pembangunan ataupun perkembangan dunia usaha/dunia industri. (Pam)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY