SHARE
Facebook
Twitter
foto: istimewa

Venice, www.geoenergi.co.id – Bendera negara Indonesia berkibar di atas Palazo Del Cinema, gedung utama Venice Film Festival menandakan Indonesia menjadi salah satu negara yang filmnya ikut serta di Venice Film Festival tahun ini.
Indonesia diwakili oleh film “On the Origin of Fear” produksi KawanKawan Film dan LimaEnam Films, berkompetisi dengan film dari berbagai belahan dunia.

Bertempat di Sala Giardino, Lido, Venice, film pendek dari Indonesia diputar perdana didepan publik di Venice International Film Festival.

Film “On the Origin of Fear” karya Bayu Prihantoro Filemon yang terpilih berkompetisi di seksi Orizzonti ini menjadi satu-satunya film Indonesia yang masuk dalam sesi kompetisi.

Film ini diputar berdana bersama 6 film pendek lain pada sore pukul 17.00 waktu venezia.

Sore itu, Sala Gardiano teater dipenuhi 500 penonton yang datang mengantri untuk menyaksikan 6 film pendek yang berkompetisi. Tepuk tangan panjang memenuhi ruangan ketika keenam film pendek ini selesai diputar. Tim film On the Origin of Fear yang terdiri dari Bayu Prihantoro, Yulia Evina Bhara, Amerta Kusuma dan Pritt Timoty hadir dalam perhelatan film tertua didunia tersebut. Keberangkatan delegasi difasilitasi oleh Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kemdikbud RI.

“Saya sangat senang bisa membawa film Indonesia berkompetisi di festival yang prestisius ini. Film “On the Origin of Fear” adalah film yang saya dedikasikan untuk generasi muda Indonesia. Ini adalah film tentang saya, tentang generasi saya. Tentang bagaimana saya dan anak-anak muda indonesia lainnya menjadi saksi dari bagaimana peristiwa tragedi ’65 versi sejarah resmi pemerintah dibangun melalui reproduksi sinematis atas teror dan rasa takut. Dan saya pikir, kita semua harus dengan besar hati menerima bahwa ada narasi-narasi alternatif mengenai peristiwa 65, termasuk narasi dari generasi muda,” ujar sang Sutradara, Bayu Prihantoro Filemon.

Film On the Origin of Fear adalah film pendek sederhana tentang seorang pengisi suara (dubber) yang memerankan korban dan pelaku sekaligus pada saat yang bersamaan. Film ini lahir dari rasa trauma sang sutradara yang melihat kekerasan yang ada dalam film Pengkhianatan G30SPKI karya Arifin C Noer yang pada masa Orde Baru menjadi film yang wajib ditonton setiap 30 September tiap tahunnya.

Amerta Kusuma dan Yulia Evina Bhara, Produser film ini menyampaikan bahwa “ Kehadiran film ini dalam Venice Film Festival dan akan dilanjutkan ke Toronto International Film Festival dan Busan International Film Festival adalah bentuk diplomasi film Indonesia di luar negeri, dengan membawa film kita bisa bicara banyak tentang situasi Indonesia hari ini, seperti yang kemudian terjadi di Venice pada pemutaran perdana ini setelah pemutaran banyak yang datang kepada kami baik penonton maupun media di Italia yang ingin tahu tentang bagaimana perkembangan film di Indonesia juga pertanyaan lain seputar demokrasi di Indonesia. Kehadiran film ini dalam Festival sebesar Venice International Film Festival juga akan membantu kami untuk bisa membawa film ini bisa ditonton oleh sebanyak-banyaknya generasi muda di Indonesia.

“Film ini boleh ditonton oleh siapapun penonton di Indonesia yang tertarik untuk melihatnya dan kami harapkan kemudian akan ada diskusi yang membuat kita bisa membicarakan tentang sejarah kelam kita dengan diskusi yang renyah dan menyenangkan. Mengetahui sejarah kita sendiri akan membantu generasi kita untuk bisa menatap kedepan karena kita tau sejarah kita. Film ini untuk para korban yang terus memperjuangkan keadilan, semoga mereka berkenan atas film ini” Amerta Kusuma menambahkan.

Pritt Timoty sang aktor yang turut serta hadir di Venice Film Festival mendapatkan pujian dari penonton yang hadir. “Penonton banyak yang menghampiri saya dan menyampaikan bahwa mereka suka dengan filmnya bahkan ketika bertemu di seputaran Festival banyak yang kemudian minta foto bersama dan menanyakan soal pengalaman saya dalam film On the Origin of Fear. Saya tersanjung menjadi bagian dari proses ini karena saya bisa turut berkontribusi untuk upaya bicara tentang sejarah melalui film kepada generasi muda kita dan saya tak menduga film ini mendapat sambutan yang luar biasa” Ujarnya disela-sela perhelatan Venice Film Festival.

Setelah Venice, Tim On the Origin of Fear akan melanjutkan perjalanan ke Toronto international Film Festival dimana film ini akan berkompetisi dalam sesi film pendek.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY