SHARE
Facebook
Twitter
Foto: istimewa

Jakarta, www.geoenergi.co.id – Pemerintah yakin target ambisius penambahan pembangkit energi terbarukan hingga 23 persen tercapai pada 2023. Rida Mulyana, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementrian ESDM mengatakan target itu bukan pilihan, tapi merupakan keharusan.

“Agar target ini tercapai, maka semua pihak harus ikut serta dalam mengembangkan EBT,” tegasnya.

Target yang harus tercapai dalam 8 tahun ini, ia yakini tidak akan terpengaruh kendati ada pemotongan anggaran di direktoratnya. “Kita mengenjot EBT dengan regulasi yang ada, semua pihak harus mendukung percepatan pengembangan EBT,” jelasnya.

Pemerintah, tambah dia, sudah melakukan berbagai upaya untuk mendorong hal ini. Salah satunya dengan pengaturan bonus produksi. “Kenapa kita mengatur mengenai bonus produksi adapah untuk mengakomodir manfaatnya untuk daerah disekitar PLTP yaitu pemda dan masyarakat.”

Ketua Asosiasi Panasbumi Indonesia (API) Abadi Poernomo mendukung pernyataan Rida. Dia sepakat pemerintah sudah menunjukkan berbagai upaya. “Kehadiran pemerintah sudah ada. Jika kita melihat tahun-tahun sebelumnya, ketika pemerintah melakukan regulasi dengan cepat,” ujarnya.

Saat ini, menurut Abadi, ganjalan pengembangan EBT malah datang dari BUMN. “Dimana BUMN masih memiliki cara pandang yang lama (least cost). Seperti PLN yang memiliki kendala ada pada UU BUMN mengharuskan mereka memperoleh laba, dimana UU ini merupakan pegangan Direksi PLN. Kita baru maju satu langkah namun dengan adanya isu-isu sepert ini yang ramai di masyarakat membuat kita jadi mundur 10 langkah.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY